Kamis, 23 Desember 2010

Kata-kata Cerdas dari Orang-orang Idiot

Good morning everybody. Well, hari ini, ane mau nyeritain isi unek2 ane karena tlah sekian lama vakum dari dunia penggo-blog-an. Yap, mengapa akhir2 ini pikiran ane selalu terpikir dengan film India "3 idiots". Mengapa demkian? Apa karena aktris2nya yg seperti Kareena Kapoor yg sangat menawan (ciaahh). Nih ane kasih gambarnya doi.


Gimana gan, mantabbs bgt gak....?
Pasti mantabbs abis gan. Hanya maho yg bilang tidak mantabbs. Tapi yg kayak gini lumayan banyak seeh gan di India. Mengapa orang Gujarat  (India) terkenal dengan kecantikan wanitanya dan kecakapan prianya. Karena pada tahun berapa, ane lupa. Datang bangsa Arya (Ras kulit putih) yang tiba di Gujarat (India) yg penduduknya berkulit hitam. Tujuan bangsa Arya ke Gujarat ini, ane juga lupa gan. Hohoho. Nah dari sini, karena banyak bangsa Arya ini yg entah mengapa tertarik dengan bangsa Gujarat ini, mereka para pria dari bangsa Arya ini menikahi mereka, perempuan dari bangsa Gujarat yg berkulit hitam. Dan mereka menghasilkan keturunan-keturunan yg rupanya luar biasa cakap ini. Contoh, itu gambar cewek ane (seriously).
Tapi, bukan dia yg bikin gw tertarik ma tuh film. Lantas apa? Yap apalagi kalo bukan dari semangat belajar para tokoh 3 orang idiots itu. Kata2 para tokoh sangat menginspirasi, seperti "Pelajaran jangan dihafal, tapi dipahami. Nikmatilah indahnya ilmu pengetahuan." Waw, menginspirasi bukan. Banyak para sarjana, tetapi mereka ada yg pengangguran lah, kuli lah, dll yg pekerjaannya sangat jauh lebih buruk daripada gelar yang mereka sandang. Bahkan sangat buruk. Mengapa? Karena mereka menghafal dalam belajar(textbook). Setelah mereka menghafal, apakah mereka paham? Belum tentu. Belajar dengan cara dihafal seperti singa yang belajar duduk diatas kursi karena dia takut dengan pecutan majikannya. Kita menghafal seakan-akan belajar dalam keadaan yg terpaksa. Sangat terpaksa. Sehingga apa yang dihafal itu akan keluar dalam pikiran kita dalam tempo sekitar 6 atau 7 hari. Ini gw alamin pas gw disuruh hafalin 99 Asmaul Husna dan gw hafal. Dan apa yang terjadi seminggu kemudian. Yap, gw lupa. Sekitar 50-60 yang masih nyangkut dipikira. Bahkan kurang. Itulah akibat kita terpaksa dalam belajar. Belajar harus dari dalam hati kecil kita agar kita paham dengan semua hal tersebut. Dan kata-kata "Prudential" juga sangat mendukung dalam. Karena dengan mendengar, kita bisa lebih memahami. Dengarkan guru atau dosen kita yang sedang menjelaskan. Jangan sombong. Dengarkan kata mereka. Insya Allah kita paham.     
And, then, kata-kata yang sangat-sangat menginspirasi lagi. "Belajar bukan untuk kesuksesan. Belajar untuk membesarkan jiwa." Ini memang bener gan. Mengapa jangan belajar untuk sukses? Lihat saja orang2 yg belajar hanya untuk kesuksesan. Memang ada yg berhasil. Tapi ada juga yang gagal. Segagal-gagalnya. Mereka yg belajar unutk kesuksesan menganggap pendidikan hanya untuk mendapat ijazah dan yg akan mengantar mereka menuju gerbang kesuksesan. Karena cara berpikiran inilah yg banyak membuat para siswa atau mahasiswa dengan sengaja memalsukan ijazah, skripsi, bahkan tesis untuk memperoleh gelar dan ijazah. Dan, mengapa belajar untuk membesarkan jiwa? Karena, dengan jiwa yg besar, kita akan dapat memperoleh ilmu yg sangat luar biasa banyak. Karena dengan jiwa yg besar, hati kita lunak untuk mendengar pendapat orang lain yg lebih berilmu daripada kita. Dan yg lebih penting, dengan jiwa yg besar, kesuksesan yg akan mengejar kita. Bukan kita yg mengejar kesuksesan.

Intinya, apa yang terpenting dalam kehidupan ini:
1. Jangan terpaksa dalam belajar, karena pada akhirnya pelajaran itu yang akan menentukan kita di masa depan, bukan angka-angka di rapot.

2. Besarkan jiwa untuk menyelesaikan setiap masalah yang kita hadapi. Katakan pada diri kita, bahwa kita bisa melewati ini semua.

Thanks for Read.     
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar